Apa itu Halftone Screen raster untuk sablon pada photoshop?
What is Halftone Screen raster for screen printing in photoshop?
Pada Photoshop ada 5 metode yang disediakan yaitu, 50% Threshold, Pattern Dither, Diffusion Dither, Halftone Screen, dan Costum Pattern. Berikut penjelasan tentang Halftone Screen agar lebih memahami pada saat proses pembuatan film untuk sablon.
Photoshop offers five methods: 50% Threshold, Pattern Dither, Diffusion Dither, Halftone Screen, and Custom Pattern. Here's an explanation of Halftone Screen to help you better understand the process of creating screen printing films.
Halftone adalah sebuah teknik reprografi yang mensimulasikan citra ton berkelanjutan melalui titik-titik bervariasi, baik dalam ukuran, dalam bentuk ataupun dalam jarak. Halftone juga dapat digunakan untuk merujuk secara khusus gambar akan yang dihasilkan.
Halftone is a reprographic technique that simulates a continuous tonal image through dots varying in size, shape, or spacing. Halftone can also be used to specifically refer to the resulting image.
Dimana citra ton warna berkelanjutan berisi warna tak terbatas atau disebut dengan abu-abu, proses halftone mengurangi reproduksi visual untuk gambar biner yang dicetak dengan hanya satu warna tinta (biner adalah sistem penulisan yang hanya menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1). Reproduksi biner ini tergantung pada ilusi optis dasar bahwa titik-titik kecil halftone ini dicampur kedalam nada halus dengan mata manusia. Pada tingkat mikroskopis, dikembangkan film fotografi hitam-putih yang juga terdiri dari hanya dua warna, dan bukan jangkauan ton yang berlanjut tak terbatas.
While a continuous tonal image contains infinite shades of gray, the halftone process reduces visual reproduction to a binary image printed with only one ink color (binary is a writing system that uses only two symbols: 0 and 1). This binary reproduction relies on the fundamental optical illusion that these tiny halftone dots blend into a smooth tone to the human eye. At the microscopic level, black-and-white photographic film was developed, also consisting of only two colors, rather than an infinitely continuous range of tones.
Sama seperti fotografi berwarna berkembang dengan penambahan filter dan lapisan film, pencetakan ini dimungkinkan dengan mengulangi proses halftone untuk setiap warna subtraktif yang paling umun menggunakan ini ialah dalam metode pencetakan CMYK. Properti semi-optik tinta ini memungkinkan halftone dengan titik-titik warna yang berbeda untuk menciptakan efek citra lain yang penuh warna optik.
Just as color photography evolved with the addition of filters and film layers, this printing is made possible by repeating the halftone process for each subtractive color, most commonly used in the CMYK printing method. The semi-optical properties of the ink allow halftones with dots of different colors to create other, more optically colorful image effects.
Tiga contoh warna penghalftonan dengan menggunakan sistem CMYK. Dari kiri ke kanan. Pemisahan cyan, pemisahan magenta, pemisahan yellow, dan pemisahan warna hitam. Pola halftone gabungan dan akhirnya bagaimana cara mata manusia melihat pola halftone gabungan dari jarak yang cukup(paling kanan).
Three examples of halftone colors using the CMYK system. From left to right: cyan separation, magenta separation, yellow separation, and black separation. The combined halftone pattern, and finally, how the human eye perceives the combined halftone pattern from a distance (far right). Meskipun titik bulat yang paling sering digunakan, ada jenis titik lain yang tersedia, masing-masing dari mereka memiliki karakteristik yang brebeda. Dan mereka juga dapat digunakan secara bersamaan untuk menghindari efek moire. Umumnya bentuk dot(bulat) paling disukai termasuk didalam dunia sablon atau percetakan, namun tergantuk dari alat cetaknya juga.
While round dots are most commonly used, there are other dot types available, each with distinct characteristics. They can also be used together to avoid moire effects. Generally, the dot shape (round) is preferred, including in screen printing, but this also depends on the printing equipment.
Ada 3 type titik :
There are 3 types of points:
- Titik putaran : ini yang paling umum, cocok untuk gambar yang memfokuskan gambar-gambar cahaya, terutama untuk warna kulit. Mereka bertemu di nilai nada dari 70%.
- Titik elipse : ini sesuai untuk gambar dengan banyak objek. Titik elipse bertemu di nilai 40% (berakhir menunjuk) dan 60% (sisi panjang), sehingga ada risiko pola.
- Titik persegi : terbaik untuk gambar rinci, tidak dianjurkan untuk warna kulit. Sudut ini bertemu di nilai tonal 50%. Transisi antara titik persegi terkadang dapat terlihat dengan mata manusia.
- Round dots: This is the most common, suitable for images that focus on light, especially for skin tones. They converge at a tonal value of 70%.
- Ellipse dots: This is suitable for images with many objects. Ellipse dots converge at 40% (pointed end) and 60% (long side), so there is a risk of patterning.
- Square dots: Best for detailed images, not recommended for skin tones. These corners converge at a tonal value of 50%. The transition between square dots is sometimes visible to the human eye.
