Layering Technique with Airbrush/Teknik Layering dengan Airbrush

Step-by-step: 

Layering is the key to smooth gradations, color depth, and transparent effects. Below is a practical and straightforward guide. Don't forget to always test your work on paper or scrap paper before finalizing it.

 Step-by-step: 
Lyering (lapis demi lapis) adalah kunci untuk gradasi halus, kedalaman warna, dan efek transparan. Di bawah ini panduan praktis dan langsung bisa dicoba. Jangan lupa selalu coba dulu di kertas/scrap sebelum ke pekerjaan final.

Quick setup (tools & initial setup) 

Airbrush: Dual-action is ideal, but single-action is also suitable. 

Nozzle: 0.3–0.5 mm for base/gradient, 0.2–0.3 mm for details. 

Air pressure: 10–18 psi for details, 18–30 psi for gradation/base (adjust according to paint and nozzle). 

Paint: Airbrush acrylic or lacquer as needed. For make up use makeup chemical. 

Dilute according to manufacturer's instructions—start with a 1:1 (paint:thinner/medium) and adjust; aim for a "milky" texture. 

Masking: Frisket film/low-tack tape for sharp edges. 

Ventilation + respirator (for solvents), gloves, rags, airbrush cleaner.

Persiapan singkat (alat & setelan awal)

Airbrush: dual-action ideal, tapi single-action juga bisa.

Nozzle: .3–.5 mm untuk base/gradasi, .2–.3 mm untuk detail.

Tekanan udara: detail 10–18 psi, gradasi/base 18–30 psi (sesuaikan dengan cat & nozzle).

Cat: airbrush acrylic atau lacquer sesuai kebutuhan, untuk make up gunakan bahan khusus make up. Encerkan sesuai pabrikan — mulai 1:1 (cat:thinner/medium) lalu sesuaikan; target tekstur “cair seperti susu”.

Masking: frisket film / low-tack tape untuk tepian tajam.

Ventilasi + respirator (untuk solvent), sarung tangan, kain lap, pembersih airbrush.

Step by step (basic workflow) 

1. Surface preparation & primer Clean (degrease) and prime the surface. Gray primer is good for medium values; white for bright colors. Foundation for makeup process.

Let dry completely.

Langkah demi langkah (workflow dasar)

1. Persiapan permukaan & primer

Bersihkan (degrease) dan primer permukaan. Primer abu-abu bagus untuk nilai menengah; putih untuk warna cerah.

Biarkan benar-benar kering. Gunakan foundation untuk proses pada make up.

2. Sketch the value map 

Define the dark, middle, and light areas (you can lighten them with a pencil or masking). This will guide your layering.

2. Sketsa nilai / value map

Tentukan area gelap, tengah, terang (bisa ringan dengan pensil atau masking). Ini panduan layering Anda.

3. Thin base coat 

Apply a thin, even base coat. Keep a distance of ~15–25 cm between the base coats. Don't apply a single, thick coat—several thin coats are better. 

Pressure: ~20–30 psi, nozzle 0.3–0.5.

3. Base coat tipis

Sapukan lapis dasar tipis, rata. Jaga jarak ~15–25 cm untuk base. Jangan tunggal tebal — lebih baik beberapa lapis tipis.

Pressure: ~20–30 psi, nozzle .3–.5.

4. Gradually build up midtones 

Start adding layers of the midtone color. Make each layer very thin (spray quickly, with constant movement). 

Smoothly overlap between layers for a smooth transition.

4. Bangun midtones secara bertahap

Mulai tambahkan lapisan warna menengah. Buat setiap lapis sangat tipis (spray cepat, gerak konstan).

Overlap halus antar lapis untuk transisi tanpa garis.

5. Create a gradient/feathering 

For a smooth transition: use a long sweeping motion and reduce the flow on the trigger (dual-action) so the output tapers off as you approach the highlight. 

Move the airbrush further away for a smoother effect.

5. Buat gradasi / feathering

Untuk transisi halus: long sweep motion + kurangi aliran di trigger (dual-action) sehingga keluaran mengecil saat mendekati highlight.

Pindahkan airbrush lebih jauh untuk efek lebih halus.

6. Add shadow/glaze 

Use a darker color that has been made transparent (mixed with thinner/medium). Apply a thin layer of glaze to build depth—don't cover it all at once. 

Let the previous layer dry (check the paint—usually a few seconds to minutes for a thin layer).

6. Tambahkan shadow/glaze

Gunakan warna lebih gelap yang dibuat transparan (campur dengan thinner/medium). Lakukan glaze tipis untuk membangun kedalaman—jangan menutupi sekaligus.

Tunggu lapis sebelumnya tacking/dry (lihat cat—umumnya beberapa detik–menit untuk lapis tipis).

7. Refine highlights and details 

Use a smaller nozzle (.2–.3 mm) and lower pressure (10–18 psi). 

For sharp highlights: use masking or spray from a close distance with smooth trigger control.

7. Refine highlights & detail

Pakai nozzle lebih kecil (.2–.3 mm), pressure rendah (10–18 psi).

Untuk highlights tajam: gunakan masking atau spray dari jarak dekat dengan kontrol trigger halus.

8. Edge correction & edge control 

Sharp edges = masking. 

Feathered edges = low pressure + longer distance + fast movement. 

For a "soft glow," apply a small amount of paint and spray from a distance.

8. Koreksi tepi & edge control

Sharp edges = masking. 

Feathered edges = low pressure + jarak lebih jauh + gerak cepat.

Untuk “soft glow” keluarkan sedikit cat dan semprot dari jauh.

9. Drying & Check Between Coats 

Thin coats usually dry quickly; thick coats take longer. Always test on a scrap. 

Don't patch with thick coats to cover the stain — repair with repeated thin coats.

9. Pengeringan & cek antar lapis

Lapis tipis biasanya tack dry cepat; lapis tebal butuh lebih lama. Selalu uji pada scrap.

Jangan tambal dengan lapis tebal menutupi noda — perbaiki dengan lapis tipis berulang.

10. Seal/clear coat 

Once satisfied, apply 2–3 thin coats of clear coat (gloss/matte, as needed) for protection and a uniform finish.

10. Seal / clear coat

Setelah puas, lapisi clear coat (gloss/matte sesuai kebutuhan) 2–3 lapis tipis untuk proteksi dan seragamkan finish.

Quick example (skin gradation/portrait — quick workflow) 

1. Gray primer. 

2. Thin flesh tone base (.3mm, 20 psi, 15–20 cm). 

3. Add midtones for cheeks/light areas (thin layer). 

4. Glaze shadows with very diluted brown/complementary. 

5. Subtly highlight with a lighter color (.2mm, 10–15 psi, close-up).

Contoh singkat (gradasi kulit / portrait — workflow cepat)

1. Primer abu-abu.

2. Base flesh tone tipis (.3mm, 20 psi, 15–20 cm).

3. Tambah midtones untuk pipi/area terang (lapis tipis).

4. Glaze bayangan dengan coklat/komplementer sangat encer.

5. Sorot halus dengan warna lebih terang (.2mm, 10–15 psi, jarak dekat).

Lihat catalog perlengkapan airbrush

See the helmet/body repaint catalog 

Lihat catalog helm/body repaint